Pdm.Victor Rarung,MTh Diundang di HUT ke-76 Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwana XIII

Oplus_0

Pdm.Victor Rarung,MTh saat berada di Keraton Solo

Manadopost.com-.Tepat pada hari ini, Jumat tanggal 28 Juni, Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwana XIII genap berusia 76 tahun.

Acara HUT ke-76 Sri Susuhunan Pakubuwana XIII digelar di Keraton Kasunanan Hadiningrat Solo.Jalan Kamandungan, Baluwarti, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Dari sekian banyak tamu undangan, nampak Hamba Tuhan Pdm.Ev.Victor Rarung,SE,STh,MTh ikut hadir dalam acara tersebut.

Selain datang langsung, Rarung tak lupa memberikan ucapan dalam bentuk karangan bunga dengan tulisan  bahasa Jawa “NDEREK MANGAYUBAGYO AMBAL WARSA KAPING 76 SISKS PAKOE BOEWONO XIII MUGO DIRGO YUSWO”.

“Selamat ulang tahun ke-76 buat Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwana XIII,” ujar Pdm.Ev.Victor Rarung,SE,STh,MTh yang juga sebagai Staff Khusus Gubernur Sulut bidang Komunikasi Publik.

Baca juga:  Tak Terima Ditegur Istri, Pria Wangurer Bitung Lakukan KDRT

Diundangnya Rarung dalam acara kali ini bukan tanpa alasan, diketahui pada tanggal 6 Juli nanti dirinya bakal menerima gelar Bangsawan dari Keraton Kasunanan Hadiningrat Solo, yakni Kanjeng Raden Aryo (KRA) Hadiningrat.

Jika Tuhan Yesus berkenan, nantinya Victor Rarung adalah orang Kristen pertama yang berasal dari Minahasa dalam sepanjang sejarah Keraton Solo yang diberikan Gelar Bangsawan Kanjeng Raden Aryo (KRA) Hadiningrat oleh Keraton Kasunanan Hadiningrat Solo-Jawa Tengah.

Ditemui usai kegiatan, Pdm.Ev.Victor Rarung,SE,MTh pun mengutip dari Kitab Mazmur 115:1 “Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!”

“Yah, ini karena anugerah Tuhan sebab dalam Yohanes 3:30 “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil,” jelas Rarung.

Baca juga:  Prabowo Subianto Temui Surya Paloh: Saya Kenal Beliau Sahabat Lama

Gelar bangsawan yang diberikan oleh kerajaan pada seseorang yang menjadi keluarga bangsawan tidaklah tanpa alasan, sebab ada kajian serta penelusuran lebih jauh. Tidak hanya melalui fisik tetapi kuga dilihat dari mata spiritual (ritual istikhoroh).
(Redaksi)