Pemprov Sulut Akan Tuntaskan Sertifikasi 40 Aset

Manadopost.com-.Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus mendorong tertib pengelolaan aset sampai di Pemkab dan Pemkot se-Sulut.

Hal ini ditekankan dalam rapat koordinasi terkait Indeks Pengelolaan Aset (IPA) pemerintah kabupaten/kota di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur Jl 17 Agustus Kota Manado, Selasa (9/7/2024).

Selain itu, sebanyak 40 bidang aset milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ditargetkan selesai di tahun 2024 ini.

Target itu merupakan prioritas dan komitmen Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) untuk optimalisasi pengelolaan aset daerah.

“Target kita di tahun ini 40 bidang selesai, sertifikasi 40 bidang aset pemprov sudah selesai,” tegas Clay.

Koordinasi antar stakeholder terkait menjadi tujuan utama agar realisasi komitmen pemerintah berjalan sesuai mekanisme yang diharapkan.

“Untuk peningkatan optimalisasi sertifikasi aset tanah milik pemprov kita tidak bekerja sendiri,” jelasnya.

Di akhir bulan Mei 2024 lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Kanwil Pertanahan dan pemerintah kabupaten/kota telah melakukan rapat koordinasi untuk membicarakan kendala pengelolaan aset di masing-masing daerah.

Baca juga:  Lantik Anggota DPRD Provinsi Sulut Periode 2024-2029, Ini Pesan dan Harapan Gubernur Olly

Lanjut Clay, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ditetapkan sebagai percontohan untuk pengukuran indeks aset tahun 2022 yang dirilis 2023. Waktu itu hanya 10 Pemprov se Indonesia.

Kemudian di tahun 2024 ini berkembang menjadi 100 pemda. Selain Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, ada juga dua daerah yakni Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung yang pengelolaan asetnya baik.

“Ini penting karena pengelolaan barang milik daerah (BMD) salah satu area strategis dari pengukuran MCP, jadi diintevensi oleh KPK,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa OD-SK memberi perhatian khusus terkair pengelolaan BMD.

“Buktinya di tahun 2021, pak gubernur dan pak wakil gubernur melalui peraturan daerah tentang pengelolaan barang milik daerah. Itu bukti dan komitmen. Jadi kacamata itu mungkin menjadi alasan torang (kita) menjadi piloting,” tambahnya.

Baca juga:  Kinerja Pemprov Sulut Diapresiasi KPK

“Nah pak sekprov menitip pesan, karena ini self assessment atau mengukur diri sendiri harus jujur, jangan manipulatif. Sehingga kita mampu mengukur kemampuan dan kekurangan,” sambungnya seraya menegaskan pesan Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel.

Clay berharap usai rakor tersebut selain Minut dan Bitung, semua kabupaten/kota di Sulawesi Utara memperhatikan aset masing-masing daerah.

“Ini semua berangkat dari komitmen, KPK menitipkan pesan jangan hanya Pemprov Sulut, harus meng-influence pemerintah kabupaten/kota yang lain,” harapnya.
(Adve)