Usai Jabat Plt Ketua PWI Sulut, Maemossa Alami Pengancaman

 

Manadopost.com-.Dunia pers di Sulawesi Utara (Sulut) kembali diguncang dengan kabar ancaman pembunuhan yang diterima oleh Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut, Vanny Loupatty, yang akrab disapa Maemossa.

Ancaman tersebut menurutnya berasal dari mantan Ketua PWI Sulut, Voucke Lontaan.

Maemossa mengungkapkan, ancaman tersebut muncul setelah dirinya ditunjuk sebagai Plt Ketua PWI Sulut.

“Setelah menerima SK sebagai Plt Ketua PWI Sulut, saya mendapat ancaman akan dibunuh oleh Voucke Lontaan,” kata Maemossa, Minggu (2/3/2025).

Menurutnya, ancaman yang disampaikan oleh Voucke sangat mengerikan dan tidak bisa dianggap remeh.

“Bukan gertakan biasa, ancamannya benar-benar mengerikan. Selama tiga hari ini, saya merasa ketakutan luar biasa,” ujarnya.

Maemossa juga menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi tindakan berbahaya yang bisa dilakukan oleh Voucke.

“Dalam kondisi panik, seseorang bisa bertindak di luar batas, dan itu yang saya khawatirkan,” katanya.

Ancaman tidak hanya ditujukan pada Maemossa, tetapi juga kepada Ketua Umum PWI Pusat, Zulmasyah Sedekang.

“Voucke juga mengancam akan menebas kepala Atal Depari. Ini bukan hal yang bisa dianggap main-main, dan harus disikapi dengan serius,” tegas Maemossa.

Baca juga:  Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Utara, Dr Jemmy Kumendong

Merasa keselamatannya terancam, Maemossa berencana untuk meminta perlindungan hukum dari pihak kepolisian.

“Saya sudah mengumpulkan bukti-bukti semua ancaman dari Voucke Lontaan. Dalam waktu dekat, saya akan melaporkannya ke Polda Sulut untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.

Tindakan ancaman yang dilontarkan Voucke mendapat kecaman dari wartawan senior Sulut, Boy Kusoy.

Boy menganggap tindakan tersebut sudah melampaui batas dan tidak seharusnya dilakukan oleh seorang wartawan senior.

“Seharusnya seorang wartawan memberi contoh yang baik, bukan malah bertindak seperti preman. Saya mendukung penuh langkah hukum yang akan diambil PWI karena kasus ancaman ini tidak bisa dianggap enteng,” ujar Boy Kusoy, Senin (3/3/2025).

Boy juga mengajak seluruh wartawan di Sulut untuk tetap solid dan tidak terprovokasi.

“Tidak ada yang kebal hukum, termasuk Voucke Lontaan. Jika ada yang melanggar hukum, dia harus siap mempertanggungjawabkannya,” tandas Boy.

Baca juga:  Gubernur Olly Hadiri dan Beri Bantuan Dalam Ibadah Pentahbisan Gedung Gereja GMIM Eben Haezer Ampreng

Sementara itu, Voucke Lontaan ketika dikonfirmasi mengenai ancaman tersebut membantahnya.

“Astaga, tidak. Saya tidak pernah mengancam Maemossa. Siapa yang mengancam dia, saya tidak pernah,” ujarnya dengan dialek Manado, Senin (3/3/2025) via seluler.

Voucke menambahkan bahwa dia sempat berkomunikasi dengan Maemossa melalui telepon seluler dan semuanya berjalan baik-baik saja.

“Saya bilang, kalau mau ganti saya, tunggu saja di akhir periode, cuma itu,” tambahnya.

Voucke juga mengungkapkan bahwa mereka sempat berencana bertemu di rumah kopi K8, namun pertemuan itu tidak terlaksana.
(*/Tim MP)

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manado Post di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *